Partai Demokrat Jawa Barat mengaku sudah menyiapkan cara untuk menangkal berita bohong atau hoaks politik dan serangan buzzer pada Pemilu 2024. Salah satu upaya menangkal hoaks politik itu dengan cara menyiapkan ‘Tim Tweet War’.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Jawa Barat, Hailuki mengatakan, untuk menangkal hoaks politik itu, pihaknya menyiapkan segala perangkat pendukung Tim Tweet War di 27 DPC Partai Demokrat se-Jawa Barat.
“Mulai dari akun media sosial hingga Tim Tweet War untuk menghadapi serangan buzzer.
Ini kami siapkan salah satunya untuk menangkal hoaks politik,” tutur Hailuki, di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023).
Dia mengatakan, Tim Tweet War merupakan murni kader terdidik Partai Demokrat melalui bimbingan teknis Bakomstra Partai Demokrat Jawa Barat.
Juru bicara Partai Demokrat Jawa Barat ini mengatakan, dalam situasi politik menjelang Pemilu, kerap diwarnai dengan informasi menyimpang bahkan hoaks di media sosial.
Bahkan, kata Hailuki, tidak hanya Partai Demokrat, bahkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pun kerap menjadi sasaran hoaks politik.
“Ini harus kita luruskan dan yang bisa meluruskan tentu para kader (Partai Demokrat). Kita memposisikan diri untuk melawan fitnah-fitnah tersebut,” ungkap Hailuki.
Para peserta bimtek ini, lanjut Hailuki, mendapat pengetahuan sekaligus peningkatan keterampilan menggunakan media sosial yang selalu mengalami perubahan secara dinamis.
Selain Menangkal Hoaks Politik, Kader Partai Demokrat Wajib Lakukan Ini
Menurutnya, para kader mendapat arahan untuk membangun inisiatif bagaimana menyampaikan informasi yang positif dan mengkritik secara konstruktif, termasuk upaya klarifikasi hoaks.
“Siapa yang memenangkan udara, maka akan menjadi juara,” katanya.
Langkah itu, lanjut Hailuki, cukup serius mengingat lebih dari setengah pemilih pada Pemilu 2024 merupakan generasi milenial dan zilenial. Kelas pemilih ini, tentu merupakan kalangan yang melek akan internet.
“Dengan memenangkan generasi milenial dan zilenial otomatis akan memenangkan setengah dari jumlah suara Pemilu. Salah satu upayanya dengan cara menangkal hoaks politik,” ungkap Hailuki. HARAPAN