Oleh Mohammad Hailuki
Belakangan ini, suara bising sirine ambulan kembali akrab terdengar di telinga kita. Hilir mudik kendaraan pengangkut pasien kembali tampak berseliweran di jalan-jalan kota.
Tentu kita menjadi waswas, apakah ini pertanda bahwa gelombang ketiga Covid-19 benar mulai terjadi di Indonesia? Kita berharap tidak! Namun kita harus membuka mata, siaga dan waspada.
Karena lonjakan pasien Covid-19 varian Omicron adalah fakta yang tidak boleh diabaikan. Tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupacy Rate (BOR) merambat naik hingga 40% di beberapa wilayah.
Potensi terjadinya Covid-19 gelombang ketiga di Indonesia pernah diprediksi oleh epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman. Hal itu didasarkan kepada masih adanya kelompok masyarakat yang belum memiliki imunitas atau belum divaksinasi.
Selain itu, terjadi juga penurunan imunitas bagi mereka yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dengan durasi lima bulan ke atas atau rerata enam bulan setelah menerima dosis vaksin kedua.
Jika kita menilik ke belakang, kasus Covid-19 omicron dikonfirmasi masuk Indonesia pertama kali sejak 15 Desember 2021. Hingga saat ini tercatat sudah lebih dari 1.161 kasus omicron di Indonesia.
Dua kematian akibat kasus Covid-19 omicron tercatat perdana pada 22 Januari 2022. Kasus kematian itu akibat penularan dari kasus impor dan tranmisi lokal.
Saat ditemukan kasus kematian omicron itu, Indonesia mencatat kasus tranmisi lokal hingga 2.889 dan 316 berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Indonesia sejak Maret 2020 telah mencatat lebih dari 4,2 juta kasus Covid-19 dengan lebih dari 144 ribu kematian.
Untuk itu Indonesia harus menggalakkan vaksinasi Covid-19 booster. Hingga 23 Januari 2022, penerima dosis vaksin lengkap di Indonesia telah mencapai 124,08 juta jiwa.
Sementara penerima dosis pertama mencapai 181,1 juta jiwa atau 86,97 persen dari total penduduk Indonesia yang menjadi sasaran vaksin. Akan tetapi, jumlah yang menerima vaksin lengkap masih 59,5 persen.
Oleh karenanya, mari kita perketat kembali protokol kesehatan di masyarakat. Kemudian, segera tuntaskan program vaksinasi lengkap dan vaksi penguat atau booster.
Pemerintah diharapkan konsisten dalam mengambil langkah-langkah kebijakan agar pemulihan nasional yang ditargetkan dapat tercapai pada 2022 bisa benar-benar terwujud.
Semoga imunitas rakyat tetap terjaga, dan gelombang ketiga Covid-19 bisa tercegah. Bersama kita bisa! (MH)